My Little Story Goes Here

Breaking

Selasa, 12 Maret 2024

Adel si Petualang

 

Author Stevanus Pv

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Seorang gadis muda yang bersemangat dan penuh dengan jiwa petualang yang sangat kuat, memutuskan untuk menjelajahi hutan yang lebat dan misterius yang di kenal sebagai Hutan Tapak Siring, dengan langkah yang mantap gadis muda itu bernama Adel. Dia telah mendengar banyak cerita tentang hutan tersebut, cerita-cerita yang menurut Adel menarik untuk ditelusuri. Mahluk-mahluk halus dan mistik yang tinggal di dalam hutan tersebut, keindahan alam yang menakjubkan, harta ribuan emas yang tertimbun di masa lalu, dan bahaya yang mengintai di dalam gelap.

Meskipun disarankan untuk tidak masuk ke dalam hutan itu sendirian, Adel memiliki keinginan yang kuat untuk menemukan kebenaran di balik cerita yang ada. Dengan ransel kecil di punggungnya dan peta yang terlihat rapi di tangan, Adel memasuki hutan dengan hati yang penuh semangat dan berdebar-debar.

Pemandangan yang Adel temui sangatlah spektakuler. dua puluh menit berjalan lamanya, pepohonan tinggi menjulang ke langit tiada habisnya, sinar matahari yang menyusup melalui dedaunan yang rapat. Suara riuh rendah burung-burung dan gemercik suara pantulan air sungai memberikan kesan indah namun juga menakutkan. Dari semua hal yang sudah dilalui Adel, hanya Adel yang bisa berkata lain daripada kebanyakan cerita seram orang-orang

    "Ahh, betapa damai dan indah lingkungan di hutan ini, pasti menegangkan dan menyenangkan."

Selama perjalanannya, Adel bertemu berbagai macam mahluk hutan, dari tupai yang lincah hingga burung-burung eksotis dengan warna-warni bulu yang memikat. Namun, Adel masih merasakan bahwa ada sesuatu yang mengawasi setiap langkahnya, sesuatu yang tak terlihat namun memberikan rasa ketegangan.

Tak terasa matahari mulai bersembunyi, malam pun mulai datang. Adel membangun perkemahan sederhana di pinggir sungai. Dia menyalakan api unggun kecil dan duduk di depannya sekedar menghangatkan tubuhnya. Perlahan tapi pasti, Adel membiarkan kehangatan api mengusir dingin malam. Saat dia duduk disana, dia merenungkan petualangannya sejauh ini. Meskipun dia merasa kelelahan, kegembiraan dan rasa ingin tahunya lebih mendorong dia untuk menggerakan langkah petualangannya.

Esok harinya, Adel meneruskan perjalanannya dengan semangat baru. Dia melintasi jurang yang dalam dan melewati lembah penuh dengan lumut dengan warna yang agak berbeda. Warna lumut tersebut berwarna ungu terang,sangat menawan tetapi setelah terus berjalan Adel menemukan sesuatu yang membuatnya terpukau. Sebuah air terjun yang megah dan gemerlap dan di atas air terjun tersebut terdapat sebuah reruntuhan kuil. Hanya saja mata Adel langsung terbelalak dengan jelas karena reruntuhan itu terbuat dari emas. Kolam airnya pun sangatlah berbeda karena begitu Adel mencoba masuk ke dalam kolam tersebut, dia menemukan banyak sekali batu mulia mentah di dasar kolam tersebut.

    "Tidak mungkin Air terjun ini bisa menghasilkan batu permata, pasti ada rahasia yang lain."

Dengan hati yang berbunga-bunga, Adel memutuskan untuk mengambil sebuah batu berlian dan beristirahat sejenak di sana. Dia merendam kakinya di dalam air kolam tersebut. Rasa air nya sangat segar, Adel membiarkan keindahan alam itu merasuki setiap serat keberadaannya. Adelpun masih berpikir apakah dia harus memanjat naik ke atas untuk melihat reruntuhan kuil tersebut.

Tetapi Adel masih belum menyadari bahwa perjalan Adel masih jauh dari selesai. Di balik keindahan alam yang menakjubkan, masih banyak misteri dan bahaya yang menanti di dalam hutan yang luas itu. Namun, dengan keberanian dan ketekunan, Adel  yakin bahwa dia akan menghadapi semua tantangan itu dengan kepala tegak dan hati yang penuh semangat.

Saat Adel ingin memanjat naik ke atas air terjun, tiba-tiba ada sebuah panah melesat dengan cepatnya menancap tepat di sebelah wajah Adel. Dalam situasi tersebut, Adel mungkin akan merasa terkejut dan waspada terhadap kemungkinan adanya bahaya. Adel mencoba untuk mengevaluasi situasi dengan cermat, matanya berusaha fokus untuk mencari pelaku yang menembakan panah tersebut. Setelah Adel memastikan bahwa tidak ada ancaman yang lebih besar yang mengintainya akhirnya Adel melanjutkan usahanya untuk memanjat ke atas air terjun. Mungkin dia juga akan berusaha mencari tahu dari mana asal panah tersebut dan apakah ada orang atau hewan disekitar yang mungkin memiliki niat jahat. Langkah-langkah berikutnya akan bergantung pada penilaian risiko dan keamanan situasi oleh Adel.

Setibanya Adel di atas, betapa kagetnya Adel setelah dia melihat reruntuhan kuil yang tadinya berwarna emas sekarang hanyalah batu belaka yang bertumpuk-tumpuk. Adel merasa sangat terkejut dan mungkin sedikit kecewa saat melihat reruntuhan kuil yang tadinya begitu megah dan indah sekarang hanya tinggal batu belaka. Perubahan drastis seperti itu bisa memicu berbagai macam emosi, termasuk kebingungan, sedih atau bahkan kekecewaan yang mendalam. Adel mungkin akan merasa sedih melihat kehancuran warisan budaya atau keindahan alam yang pernah ada di tempat tersebut. Selain itu, perasaan tidak aman atau was-was juga bisa muncul karena situasi yang begitu tak terduga dan misterius. Adel kemungkinan besar akan mempertimbangkan apa yang sebaiknya dia lakukan selanjutnya, apakah dia akan meneruskan perjalanannya ataukah dia harus kembali pulang.

Tak berselang lama terdengar sebuah suara manusia.

    "Adel berhenti bermain sekarang !"
    "Ini sudah waktu nya makan malam, ayo bereskan mainanmu."

    "Ahh ibu, lagi seru-serunya padahal."

Ternyata petualangan yang Adel lakukan hanyalah sebuah permainan yang sedang ia mainkan di rumahnya. Itu bisa menjelaskan mengapa situasi itu begitu dramatis dan tak terduga. Kemungkinan besar, setelah ibunya memanggilnya, Adel merasa lega bahwa itu semua hanyalah imajinasi dan permainan belaka yang Adel buat. Dia mungkin tersenyum sambil tertawa lepas dan merasa senang atas pengalaman bermain yang menyenangkan. Namun, tentu saja Adel juga akan menyadari bahwa kegiatan yang seprti itu bisa memiliki dampak emosional  yang nyata, meskipun hanya sebatas permainan. Mungkin ibunya akan memberikan pengertian kepadanya tentang batasan antara dunia nyata dan dunia imajinasi. Tampak jelas satu hal  yang pasti, petualangan Adel akan berlanjut nantinya.